YOGYAKARTA (Warta SQ) – Ruang Serbaguna gedung DPD RI Kantor Perwakilan DIY nampak ramai. Terlihat, bapak ibu anggota koperasi antusias mengikuti acara Rapat Anggota Tahunan (RAT) BMT Beringharjo pada Sabtu (22/02).
RAT yang digelar secara hybrid tersebut diikuti oleh 363 anggota koperasi. Kegiatan pada pagi hari itu turut mengundang Prof. Ir. Ambar Pertiwiningrum, M.Si., Ph.D., IPU., ASEAN Eng., selaku Staf Khusus Menteri Koperasi Republik Indonesia dan Anggota DPD RI asal DIY, Ahmad Syauqi Soeratno.
Dalam sambutannya, Syauqi menyampaikan bahwa koperasi sebagai pilar perekonomian bangsa memegang peran penting dalam memperkuat ekonomi rakyat. Koperasi memiliki konsepsi usaha bersama untuk memaksimalkan kemanfaatan bagi kepentingan bersama, “Konsepsi ini diambil dari substansi yang terkandung dalam nilai yang ada pada dasar negara, Pancasila,” ungkapnya.
Menurut Syauqi, nilai luhur yang terkandung dalam sila pertama dan kedua menjadi jiwa yang menggerakkan semangat dan perilaku para pegiat koperasi dalam setiap gerak langkahnya. Sila ketiga yang memiliki semangat persatuan dan kebersamaan membuat setiap anggota koperasi dapat berpartisipasi secara aktif dan demokratis, saling dukung tanpa membeda-bedakan latar belakang masing-masing.
“Yang keempat, Koperasi ini kan, berbasis keputusan yang diambil bersama-sama. Dalam konteks Pancasila, ini berarti menggunakan logika yang dipimpin oleh Hikmah Kebijaksanaan. Sila ini menyiratkan kepada kita bahwa kebenaran itu tidak semata dihitung berdasarkan jumlah kepala, tapi lebih mempertimbangkan isi kepala,” sambung Syauqi.
Dari keempat sila dasar itu, apabila diterapkan secara seksama, akan tercapai apa yang dicita-citakan pada sila kelima Pancasila, yakni Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia. Melalui pengamalan nilai-nilai Pancasila dan penguatan sistem koperasi, perwujudan Ekonomi Berkeadilan dapat dilakukan lebih cepat di Indonesia.
Menutup sambutan, Senator asal anggota Komite III DPD RI tersebut mengungkapkan mimpi akan masa depan koperasi. “Mimpi kita adalah bangsa ini dibangun melalui sistem ekonomi yang kuat, yang berbasis usaha bersama. Mengapa? Karena sejak awal masyarakat kita sudah punya kultur bersama-sama. Senang bareng, susah bareng, manfaat dirasakne bareng. Yakin saja, kondisi sesulit apapun negara ini, itu asal kita jalani bersama-sama, maka pasti bisa (kita lalui),” pungkas Syauqi. ***