Logo Syauqi Soeratno Landscape no background

Inkubasi Bisnis bagi Pengembangan Usaha Rintisan dan UMKM

Ahmad Syauqi Soeratno memaparkan materi saat acara FGD UMKM di FEB UMY

BANTUL (Warta SQ) – UMKM di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta memiliki potensi yang sangat besar. Berdasarkan data Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi DI Yogyakarta, terdapat 340 ribu pelaku UMKM yang tercatat di aplikasi SiBakul. Jumlah ini berpotensi tumbuh dari segi kuantitas dan meningkat secara kualitas. 

Merespon hal tersebut, Fakultas Ekonomi Bisnis Universitas Muhammadiyah Yogyakarta melaksanakan Focus Grup Discussion (FGD) bertema “Peningkatan Kapasitas Kewirausahaan”  pada hari Kamis (29/08/2024). FGD yang diadakan di ruang sidang FEB UMY lantai 3 ini mengundang Dinas Koperasi dan UMKM DIY dan Majelis Ekonomi, Bisnis & Pariwisata PP Muhammadiyah (MEBP PP Muhammadiyah). 

Ahmad Syauqi Soeratno mewakili MEBP PP Muhammadiyah menyampaikan bahwa keinginan FEB UMY untuk memfasilitasi UMKM dan usaha rintisan yang ada di Yogyakarta lewat Inkubasi Bisnis, perlu didukung. Inkubasi bisnis adalah sebuah wadah bagi pengusaha tahap awal maupun perusahaan rintisan dalam mendapatkan dukungan untuk tumbuh dan berkembang. 

Syauqi memaparkan, “Sebuah Inkubasi Bisnis dapat memberikan ruang bagi para pebisnis pemula untuk tumbuh bersama, dan menawarkan dukungan komprehensif dalam membangun bisnis.” 

Ia berpendapat bahwa layanan ini dapat membantu suatu bisnis mendapatkan kemudahan mengakses informasi, mencari sumber daya, maupun investasi dari pihak swasta maupun pemerintah.

Dalam konteks ini, UMY dengan potensi sumber daya manusianya memiliki kemampuan untuk membantu UMKM berkembang lewat program Pusat Layanan Usaha Terpadu UMKM (PLUT-UMKM). 

Harapannya, melalui mentorship, kolaborasi jaringan, dan dukungan pelatihan dan fasilitas dari Pusat Layanan Usaha Terpadu UMKM, “Usaha rintisan bisa berdiri secara mandiri dan UMKM dapat bertahan dan tumbuh dalam jangka panjang,” jelas Syauqi yang juga terpilih sebagai anggota DPD RI dapil DIY periode 2024-2029, menutup pembicaraan. 

FGD yang melibatkan Civitas FEB UMY, Pemerintah dan MEBP PP Muhammadiyah ini diikuti pula puluhan pengusaha UMKM, Dosen, mahasiswa maupun para pegiat UMKM lainnya.  ***

Bagikan

Berita lainnya
Scroll to Top