Logo Syauqi Soeratno Landscape no background

Syauqi Dorong Kemenpora untuk Menata Kembali Tata Kelola Komunikasi dengan Stakeholder Olahraga

Syauqi Soeratno dalam Rapat Dengar Pendapat Komite III DPD RI dengan Kementerian Pemuda dan Olahraga RI

JAKARTA (Warta SQ) – Komite III DPD RI melaksanakan rapat dengar pendapat (RDP) dengan Kementerian Pemuda dan Olahraga RI terkait penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumut tahun 2024 pada Selasa (15/10).

Rapat dipimpin oleh Dr. Filep Wamafma, S.H., M.Hum. selaku Ketua Komite III DPD RI dengan dihadiri 18 anggota Ketua Komite III DPD RI. Sekretaris Kementerian Pemuda dan Olahraga, Gunawan Suswantoro, hadir pada rapat tersebut mewakili Menteri Pemuda dan Olahraga.

Dari pelaksanaan PON tahun ini, didapati respon negatif dari masyarakat di dunia maya. Kondisi infrastruktur yang belum siap hingga akomodasi atlet yang tidak memadai menjadi sorotan publik.

Pimpinan Komite III DPD RI menekankan bahwa pelaksanaan PON menjadi kewajiban pemerintah. Pemerintah memiliki tanggung jawab untuk mempersiapkan seluruh hal terkait kebutuhan materiil dan immateriil PON 2024, termasuk kebutuhan anggaran.

Ahmad Syauqi Soeratno, dalam rapat tersebut, menemukan bahwa sinkronisasi dan koordinasi selama PON 2024 tidak berjalan dengan mulus. Hal ini menunjukkan ada masalah dalam tata kelola komunikasi yang dilakukan oleh Kemenpora dengan para stakeholder olahraga. Syauqi menyampaikan, “Penyelenggaraan event olahraga memerlukan pemahaman akan sport management dan event management yang begitu kompleks. Hal ini perlu dimiliki oleh pihak-pihak yang terlibat dalam penyelenggaran PON.”

Syauqi meminta kepada Kemenpora RI untuk melihat kembali tujuan diselenggarakannya PON. Apabila PON digunakan sebagai kompetisi tertinggi bagi atlet untuk meraih prestasi nasional, maka penyelenggaraan PON ke depan perlu dijaga kualitasnya.

Juga apabila PON diharapkan berperan sebagai ajang pembinaan bagi atlet berprestasi untuk meraih prestasi ke jenjang internasional, maka persiapannya perlu lebih diseriusi, termasuk dalam penentuan waktu penyelenggaraannya. 

Bila itu dilakukan dengan baik, “Nanti kita bisa prediksi. Secara kuantitatif, kalau kita buat program seperti apa, kemudian kita keluarkan anggaran berapa, maka untuk target internasional ke depan kita akan bisa mendapatkan apa,” pungkas Senator asal DIY ini. (ass)

Bagikan

Berita lainnya
Scroll to Top