Logo Syauqi Soeratno Landscape no background

Syauqi Dorong JWM Ciptakan Ekosistem Pariwisata yang Terpercaya, Kreatif dan Bermanfaat Sosial-Ekonomi

Majelis Ekonomi Bisnis dan Pariwisata PP Muhammadiyah foto bersama Badan Pengurus Jaringan Wisata Muhammadiyah

YOGYAKARTA (Warta SQ) – Segenap pengurus Jaringan Wisata Muhammadiyah (JWM) mengadakan audiensi kepada Majelis Ekonomi Bisnis dan Pariwisata (MEBP) PP Muhammadiyah. Audiensi mengambil tempat di kantor PP Muhammadiyah, Jalan KH Ahmad Dahlan, Yogyakarta pada hari Sabtu, 27 Juli 2024.

Hadir pada kesempatan tersebut untuk menerima audiensi adalah pimpinan Majelis Ekonomi Bisnis dan Pariwisata PP Muhammadiyah yakni Andi Megantara selaku Sekretaris Majelis dan Ahmad Syauqi Soeratno selaku Bendahara Majelis, didampingi Khoirul Muttaqien (Wakil Sekretaris) dan Machendra Setyo Atmaja (Wakil Bendahara)

Ketua Umum Badan Pengurus Jaringan Wisata Muhammadiyah Warsangka menjelaskan bahwa audiensi tersebut bertujuan untuk melaporkan hasil Munas (Musyawarah Nasional) pertama JSM yang telah diadakan beberapa waktu lalu sekaligus melaporkan persiapan Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) JWM yang akan diselenggarakan dalam waktu dekat.

Menurut Warsangka, pariwisata halal memiliki potensi yang besar di Indonesia. Muhammadiyah sebagai organisasi dakwah keagamaan yang besar di indonesia perlu serius menggarap potensi itu. Dan JWM melalui jaringan yang dimiliki tiap anggotanya memiliki sumber daya yang cujup untuk mengelolanya.

Dalam audiensi tersebut, Andi Megantara mendukung langkah JWM mengambil peran di sektor pariwisata halal. Menurut dia, JWM perlu masuk ke sektor wisata religi, kuliner halal, dan MICE Syariah. Tidak hanya di lingkup nasional, bahkan juga di tingkat global dengan profesionalisme yang tinggi.

Sementara Ahmad Syauqi Soeratno yang pernah menjabat Wakil Ketua Bidang Pariwisata & Ekonomi Kreatif Majelis Ekonomi Kewirausahaa/MEK PP Muhammadiyah periode  sebelumnya, menyampaikan bahwa di era disrupsi saat ini pariwisata telah menjadi industri yang berkembang demikian cepat. Pergerakan modal antarnegara yang diikuti pergerakan orang memungkinkan terbukanya berbagai peluang dan perkembangan destinasi wisata di seluruh pelosok negeri. Kesiapan SDM menjadi kunci mengarungi industri ini.

“Selain bermotif jejaring bisnis, komunitas JWM harus memahami pula perannya sebagai sarana dakwah Persyarikatan khususnya dalam bidang pariwisata yang mengedepankan kreatifitas, keterandalan dan kebersamaan dalam berjejaring,” ujar Syauqi.

“Sebagai wujud Sociopreneurship, ke depan diharapkan JWM mampu menjadi community engine yang selalu siap untuk mendorong tumbuhnya ekosistem pariwisata Muhammadiyah yang sehat dan terpercaya, kreatif dengan produk-produk wisata baru, serta mampu menebar manfaat sosial ekonomi di seluruh Indonesia, bahkan dunia, ” pungkas Syauqi menyampaikan harapannya.

Audiensi JWM ditutup dengan doa dilanjutkan sesi foto bersama yang melibatkan semua yang hadir. (ass)

Bagikan

Berita terkait
Berita lainnya
Berita terkait
Scroll to Top