Logo Syauqi Soeratno Landscape no background

Syauqi: Nilai Luhur Pancasila sebagai Inspirasi Pembentukan Karakter Anak Bangsa

Syauqi Soeratno isi Sosialisasi 4 Pilar MPR di Kulonprogo

KULONPROGO (Warta SQ) – Pendidikan karakter menjadi salah satu fokus prioritas pemerintah. Pemerintah ingin penguatan pendidikan karakter dapat dilaksanakan secara menyeluruh di berbagai tingkat pendidikan.

Penguatan pendidikan karakter pada siswa dapat mengambil inspirasi melalui Pancasila. Pancasila sesuai dengan karakter bangsa sebab ia merupakan hasil internalisasi berbagai nilai-nilai luhur budaya masyarakat Indonesia.

Pernyataan ini dipaparkan langsung oleh Anggota DPD RI perwakilan DIY, Ahmad Syauqi Soeratno, saat melaksanakan sosialisasi 4 pilar bersama guru dan tenaga pendidik di Gedung Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kulonprogo pada Selasa (13/05).

Menurut Syauqi, Pancasila memiliki seperangkat nilai ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, demokrasi, dan keadilan sosial. Keseluruhan nilai-nilai tersebut harus dipahami, dimaknai, serta diamalkan agar dapat meresap sebagai laku hidup siswa.

“Pendidikan karakter yang bersumber dari nilai-nilai Pancasila berarti ia membentengi dirinya menggunakan perisai bernama Pancasila untuk melindungi dirinya dari pengaruh negatif yang masuk,” ungkapnya

Syauqi mencontohkan pendidikan karakter berbasis Pancasila melalui pengamalan nilai yang terkadung dalam sila pertama, “Sila ‘Ketuhanan Yang Maha Esa’ mengisyaratkan kepada kita bahwa negara ini menjadikan agama sebagai pedoman sekaligus kompas moral bagi masing-masing pemeluknya. Nilai-nilai luhur yang diajarkan di tiap agama mengajarkan kepada kita agar selalu menaati perintahNya serta menjauhi laranganNya dan tetap rendah hati di hadapan sang pencipta,” sambungnya

Sila kedua mengandung nilai kemanusiaan universal. Seseorang diajarkan untuk saling mengenal manusia lainnya agar tercipta kesepahaman diantara sesamanya. Dari pemahaman tersebut muncul norma dan etika dalam tata perilaku manusia, “Ketika norma dan etika ini dapat dipegang teguh dan dijalankan sebagaimana mestinya, maka bukan tidak mungkin tercipta persatuan dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika,” ungkap Syauqi.

Setelah tercapai persatuan, nilai-nilai demokrasi perlu diwujudkan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Setiap keputusan yang menyangkut hajat hidup orang banyak diambil melalui jalan musyawarah sampai tercapai kata mufakat. Konsep ini mengajarkan kepada kita akan pentingnya gotong royong dan memiliki semangat kebersamaan.

Di akhir paparannya, Anggota Komite III DPD RI tersebut berharap Pendidikan Karakter dapat mengambil inspirasi melalui nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila. “Apabila nilai-nilai Pancasila tersebut dapat diterapkan oleh seluruh elemen bangsa, kita boleh berharap masyarakat kita memiliki karakter dan mentalitas yang kuat dan berkeadaban,” pungkas Syauqi. ***

Bagikan

Berita lainnya
Scroll to Top