PORTAL JOGJA – Anggota Majelis Ekonomi dan Kewirausahaan PP Muhammadiyah, Ir Ahmad Syauqi Soeratno MM menyatakan pentingnya membangun kembali daya saing Indonesia.
Syauqi menyebut peringkat Indonesia saat ini pada merosot di rangking 50 Global Competitiveness Index (GCI) versi World Economic Forum tahun 2019.
“Disininilah saya ingin mengatakan pentingnya optimalisasi ekonomi kreatif,” kata Syauqi pada acara talkshow “Tantangan Industri Kreatif Masa Kini” yang disiarkan TVMU Universitas Ahmad Dahlan, 19 Juni lalu.
Kata Syauqi, substansi optimalisasi ekonomi kreatif adalah peneguhan semangat dan mental entrepreneurship.
Ekonomi kreatif tidak hanya mampu menghasilkan produktifitas ekonomi yang tinggi dan berkelanjutan bagi masyarakat.
Juga bukan sekadar merawat dan menjaga nilai-nilai luhur asli Indonesia.
“Lebih dari itu,” kata Syauqi.
Ekonomi kreatif diyakini bisa menjadi pengungkit daya saing Indonesia di dunia internasional.
Sekaligus menempatkan Indonesia berdiri sejajar dengan bangsa-bangsa lain seperti harapan para pendiri bangsa Indonesia.
Lantas, bagaimana peran Muhammadiyah?
Syauqi mengatakan, Muhammadiyah terbukti telah mendorong terbentuknya lingkungan pembelajaran dan implementasi kreatifitas selama lebih satu abad.
“Muhammadiyah harus ikut mempercepat proses kreatif dan pemanfaatannya sebagai sebuah industri,” katanya.
Sejak tahun 2019, pemerintah telah memberlakukan Undang Undang 24 tahun 2019 tentang Ekonomi Kreatif.
Pelaksanaannya harus menonjolkan aspek-aspek Ketuhanan Yang Maha Esa, kemanfaatan, keadilan, berkelanjutan dan identitas budaya bangsa.
Artikel ini sudah tayang di portaljogja.com pada 21 Juni 2020 – 07:17WIB
Judul Artikel : Muhammadiyah Harus Berperan Membangun Pertumbuhan Ekonomi Kreatif
Link Artikel : https://portaljogja.pikiran-rakyat.com/ekonomi/pr-25572699/muhammadiyah-harus-berperan-membangun-pertumbuhan-ekonomi-kreatif?page=2
Oleh : Azam Sauki Adham
